Fiction
Cookies
Kirana
Ramadhani
Chryse
terbangun, ia mendapati sepotong kue tergeletak di meja belajarnya. Ia mencuil
sebagian dari kue itu, dan didalamnya terdapat sehelai kertas. Kertas itu
bertuliskan “BAYANGKAN SESUATU YANG MENARIK”. Chryse membayangkan bahwa ia
adalah seorang demigod, yaitu anak blasteran dewa-manusia. Dan ia pun terpejam,
ia merasa seolah sekarang yang ia lihat adalah nyata. Ia kini berada di Gunung
Olympus dan mengenakan baju zirah . Ia pun sedang membawa sebilah pedang seolah
ingin berperang.
Chryse
menoleh kebelakang, dilihatnya rombongan pasukan, dan Chryse rasa, ia-lah
pemimpinnya! Ia berteriak keras,
“SERANG!!!!!!!!”
Pasukan yang berada dibelakangnya pun maju menyerang pasukan lawan. Peperangan
pun pecah. Chryse sadar, bahwa yang sekarang menjadi lawannya adalah pasukan
Romawi, dan ia berada di pihak Yunani.
Tiba
– tiba, seseorang yang pernah Chryse lihat ikut berperang melawan Romawi. Ia
laki – laki yang bisa mengendalikan air, kekuatannya sangat luar biasa. Ia
mengenakan kaus bertuliskan “CHB” berwarna orens dibalut dengan jaket biru
donker. Ia menatap Chryse lekat – lekat, ia lalu tersenyum. Chryse teringat,
lelaki itu adalah putra Poseidon(dewa laut), dia Percy Jackson!!!
Lalu
seorang lagi menyertai Percy, ia adalah Clarisse, tatapan-nya setajam pedang
perunggu, ia mengenakan celana bermotif loreng – loreng ala tentara. Ia adalah
anak Dewa Ares(Dewa Perang) , ia ahli dalam strategi perang. Clarisse
menghampiri Chryshe, ia berkata,
“Perintahkan
para pemanah untuk menyerang pasukan musuh yang berada dibelakang terlebih
dahulu, lalu kau bunuh panglima-nya, berhati-hati-lah, panglima-nya adalah anak
Ares,sama sepertiku. Dan kau, kau anak Athena, Ares benci Athena…”
Chryse
mengangguk, ia memerintahkan pasukan pemanah untuk menyerang pasukan lawan yang
berada dibelakang. Berkat strategi tersebut, pasukan Romawi akibatnya mundur
dari perang tersebut, dan Chryse rasa, Yunani-lah pemenangnya.
Disaat
perang usai, Percy dan Clarisse menghampiri Chryse,
“Percy!
Clarisse! Berapakah ganjaran-nya untuk bantuan kalian??” Chryse tersenyum kagum
tak percaya.
“Tidak
usah, maksudku, kami juga butuh bantuan-mu…” Kata Percy.
“Bantuan
macam apa??” Sahut Chryse.
“Begini,
teman seperkemahan-ku, Annabeth, ia terperangkap di penjara Arachne, dan,, yang
bisa menyelamatkan-nya hanya anak –anak Athena…” Terang Percy.
“Arachne?
Dia penenun yang sombong dan diubah menjadi laba – laba oleh Athena kan??”
Chryse memastikan.
Clarisse
dan Percy mengangguk.
“Jika
bersangkutan dengan laba – laba, aku tidak bisa—”
“Semua
anak – anak Athena memang benci laba – laba, tapi—” Clarisse menyahut.
“Kumohon,,,,”
Percy memelas, mata hijau pirus-nya membuat setiap wanita merasa kasihan
terhadap-nya.
“Baiklah,,
Aku akan berusaha.” Sahut Chryse mantap.
Ketika
hendak berangkat ke penjara Arachne, Chryse membuka mata, ia melihat tangan-nya
yang penuh dengan remah – remah kue. Semua kejadian tadi hanya fiksi!! Dan kue
yang Chryse makan telah habis, itu berarti semua khayalan-nya telah terhenti.
“Apa?”
Chryse tak percaya bahwa semua ini hanya fiksi semata. Tapi, yang membuat
Chryse tak habis fikir, siapa yang meletak-kan kue fiksi di meja-nya??
TAMAT
*
* *